Wednesday, February 5, 2014

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM




BAB 2:
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Sudah menjadi sunatullah bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT. dalam kondisi yang berbeda,baik dari segi lingkungan, suku, bangsa, ataupun budayanya. Akibat perbedaan tersebut, tidak sedikit yang menimbulkan perbedaan pandangan dalam kehidupan sehingga muncul pertengkaran dan perselisihan yang pada akhirnya manusia itu bercerai berai. Untuk menghindari hal tersebut, Allah SWT. menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan rasul untuk disebar luaskan dan diajarkan kepada para umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman.
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Sebelum membahas tentang kitab-kitab Allah SWT. terlebih dahulu kita jelaskan tentang pengertian kitab dan suhuf. Kitab ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Sedangkan yang dimaksud suhuf ialah wahyu Allah SWT. yang sisampaikan kepada para rasul, merupakan dasar atau nasehat secara umum tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada umat manusia. Suhuf dapat pula diartikan dengan lembaran-lembaran yang tertulis.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. berarti mempercayai dan menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
Beriman kepada Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga umat islam yang wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT. kepada para rasulnya itu pasti benar.
Kitab-kitab yang dimaksud adalah peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan, agar tercapai kebahagiaan hidup didunia dan diakirat. Kitab-kitab Allah SWT diturunkan pada masa yang berlainan, namun didalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah SWT. yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu. Oleh karena itu, sebagai siswa yang beriman laksanakanlah segala apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. dan rasulnya agar kamu dapat rahmat, dan hidahnya.
B.      Nama-Nama Kitab Allah SWT dan Rasul yang Menerimanya

Diantara kitab-kitab Allah SWT. yang wajib kita yakini ada empat yaitu:
1.Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Musa a.s dibukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi. Pokok Kitab ajaran Taurat berisi tentang akidah (tauhid) dan hokum-hukum syari’at.

2.Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Isa a.s sekitar abad pertama Masehi didaerah Yerussalem (Israel). Pokok ajaran kitab injil sama dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, namun sebagian menghapus hokum-hukum yang tertera dalam kitab taurat yang tidak sesuai pada zaman itu sehingga kitab injil yang asli tidak diketahui lagi keberadaannya.
3.Kitab Zabur
Kitab Zabur diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Daud a.s sekitar abad ke-10 Sebelum Masehi didaerah Yerusallem (Israel). Pokok kitab ajaran Zabuar berisi tentang dzikir, nasehat, dan hikmah, tidak memuat hukum-hukum syariat. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umat Nabi Daud a.s agar bertauhid kepada Allah SWT.
4.Kitab Al Qur’an
Al-Qur’an diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. pada abad ke-6 Masehi didua kota, yaitu kota Mekkah dan kota Madinah (Arab Saudi). Al-Qur’an membahas tentang akidah, hukum-hukum syari’at dan muamalat. Sebagian isinya  menghapus sebagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hokum syari’at yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al- Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa,berlaku bagi seluruh umat manusia sampai diakhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalakan kehidupan didunia agar tercapai kebahagiaan diakhirat. Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.
Selain empat kitab tersebut Allah SWT. juga telah menurunkan suhuf. Suhuf berasal dari kata shahifah, yang artinya lembaran wahyu Allah SWT. Suhuf yang diturunkan Allah SWT. kepada para nabi ada 100 suhuf, diantara nabi-nabi yang menerima suhuf adalah sebagai berikut:
Nabi Syis a.s menerima sebanyak 50 suhuf.
Nabi Idris a.s menerima sebanyak 30 suhuf.
Nabi Ibrahim a.s menerima sebanyak 10 suhuf.
Nabi Musa a.s menerima sebanyak 10 suhuf.
Dari para nabi penerima suhuf tersebut, nabi Musa a.s selain menerima suhuf, juga menerima kitab Taurat. Dan suhuf itu disatukan kedalam kitab Taurat.
C.      Al Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam
Al Qur’an yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril itu tidaksekaligus, melainkan secara berangsur-angsur yang waktu turunnya selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, 6.666 Ayat, 74.437 Kalimat, 325.345 Huruf. Turunnya Al Qur’an disebut nuzulul qur’an. Wahyu pertama berupa Surah Al-Alaq 1-5 diturunkan malam pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi digua Hira ketika Nabi Muhammad saw. sedang berkhalawat (bersemedi). Pada saat itu pula Nabi Muhammad dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat pada usia 40 tahun. Sedangkan ayat terakhir turun adalah Surah Al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Zulhijah tahun ke-10 Hijriyah di Padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut Nabi Muhammad saw. wafat.
Al Qur’an sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurniannya dan keasliannya oleh Allah SWT. sampai akhir zaman.
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa Al Qur’an dijamin kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan kemurniannya, terhindar dari unsure-unsur pemalsuan.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak problemma kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia karena sikap mereka. Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya, terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka, terjadinya gejolak sosian dan sebagainya. Semua itu merupakan dampak manusia yang meninggalkan Al Qur’an.
Sebagai kitab umat muslim, Al Qur’an memiliki beberapa keutamaan dan keistimewaan disbanding kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Keutamaan kitab suci Al Qur’an tersebut antara lain sebagai berikut.
Al Qur’an memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna, berlaku sepanjang masa, berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa pembatas antara suku, bangsa, dan umat atau kalangan tertentu.
Al Qur’an tidak akan pernah bisa dimasuki ole hide-ode manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah SWT. sendiri yang menjaganya.
Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan baru hasil riset ilmu pengetahuan modern yang membenarkan pernyataan-pernyataan dalam Al Qur’an, seperti penciptaan manusia dan alam semesta.
Al Qur’an mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi dan luas sehingga setiap muslim yang sungguh-sungguh dan mempelajari dan mengamalkan isinya akan diangkat oleh Allah derajatnya.
Al Qur’an mengandung semua hokum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan berlaku sepanjang masa, seperti akidah, fikih, akhlak, muamalah (pergaulan), dan tarikh (sejarah).
Masih banyak keutamaan dan keistimewaan Al Qur’an yang terus menerus diperoleh manusia seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat islam, kita harus mempelajari dan mengkaji Al Qur’an dengan sungguh-sungguh. Insya Allah akan memperoleh keuntungan untuk hidup di dunia dan diakhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah SWT. jika kita dapat memahami dan mengamalkannya.
Dengan membaca, mempelajari, dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam Al Qur’an, akan menghilangkan kegelisaan batin, bahkan penyakit jiwa, yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. Dengan demikian, selaku umat muslim haruslah menjadi Al Qur’an petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lain. Insya Allah berbagai persoalan dapat teratasi dan mendapat rida Allah SWT.
D.      Fungsi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Setiap kitab-kitab Allah SWT. yang diturunkan kepada nabi dan rasul adalah sebagai petunjuk umat manusia. Kita sebagai umat muslim wajib mengimani dan menyakini semua kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT. tersebut, sehingga dapat berfungsi dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya sebagai berikut.
Mempunyai keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akhlak manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.
Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan menyakini kitab-kitab Allah, maka percaya terhadap kebenaran Al Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan hadis.
E.      Sikap Mencintai Al Qur’an sebagai Kitab Allah SWT.
Apabila seorang muslim mencintai Al Qur’an, maka tandanya ia senang membawanya, seiring membacanya, mempelajari, dan mengamalkan isinya, bahkan jika ada orang lain menghinanya, ia siap membela kemuliaan demi Al Qur’an.
Berusahalah memahami isinya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya. Jika kamu sudah bersikap seperti itu, Insya Allah kamu akan mendapatkan syafaat dan kelak kamu akan ditolong oleh Al Qur’an itu. Kitab suci Al QUr’an akan siap menjadi teman setiamu dan siap menuntunmu menuju surga.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap mencintai Al Qur’an adalah sebagai berikut.
Seorang muslim yang baik adalah selalu berusaha menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci Al Qur’an.
Senantiasa berusaha untuk membaca Al Qur’an dalam segala kesempatan dikala suka maupun duka.
Senantiasa berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya.
Senantiasa berusaha mengamalkan isi kandungan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Akan tetapi, pada zaman sekarang ini tidak sedikit orang yang sudah meninggalkan Al Qur’an. Diantara tanda-tandanya adalahsebagai berikut.
Tidak menghormati dan menjunjung tinggi Al Qur’an
Meletakkan Al Qur’an ditempat yang rendah dibandingkan buku-buku yang lain.
Tidak mengamalkan isi kandungan Al Qur’an meskipun mengetahui maknanya.


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PRANATA SOSIAL

A.   PENGERTIAN dan FUNGSI PRANATA SOSIAL
Pengertian pranata menurut koentjaraningrat
PRANATA SOSIAL adalah suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada Aktifitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks  -kompleks   kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
PERBEDAAN PRANATA dengan LEMBAGA
PRANATA adalah  system norma atau aturan-aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus.
Sedangkan
LEMBAGA adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu.
Menurut koentjaraningrat, memiliki 8 tujuan:
-          Memenuhi kebutuhan social dan kekerabatan
-          Memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, mendistribusikan harta
-          Memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia
-          Memenuhi kebutuhan ilmiah manusia
-          Memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
-          Memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan tuhan
-          Untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara
-          Mengurus kebutuhan jasmani manusia

FUNGSI PRANATA SOSIAL
a.       Menjaga keutuhan masyarakat
b.      Sabagai social control
c.       Memberikan pedoman   pada anggota masyarakat

B.      CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL
1.       Memiliki lambing-lambang sebagai ciri khasnya.
2.       Memiliki tingkat kekekalan tertentu
3.       Memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis
4.       Merupakan suatu system pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan
5.       Memiliki satu atau beberapa tujuan
6.       Memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
C.      JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL
1.       Berdasarkan Pengembanganya
a.       Crescive institutions
b.      Enacted institutions
2.       Berdasarkan Sistem Nilai yang diterima masyarakat
a.       Basic institutions
b.      Subsidiary institutions
3.       Berdasarkan sudut Penerimaan masyarakat
a.       Approved institutions
b.      Unsactioned institutions
4.       Berdasarkan factor penyebaranya
a.       General institutions
b.      Restucted institutions
5.       Berdasarkan fungsinya
a.       Cooperative institutions
b.      Regulative institutions

PRANATA SOSIAL DIKATEGORIKAN MENJADI 5 JENIS :
1.       PRANATA AGAMA
2.       PRANATA PENDIDIKAN
3.       PRANATA KELUARGA
4.       PRANATA POLITIK
5.       PRANATA EKONOMI