BAB
2:
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Sudah menjadi sunatullah bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT. dalam
kondisi yang berbeda,baik dari segi lingkungan, suku, bangsa,
ataupun budayanya. Akibat perbedaan tersebut, tidak sedikit yang menimbulkan
perbedaan pandangan dalam kehidupan sehingga muncul pertengkaran dan
perselisihan yang pada akhirnya manusia itu bercerai berai. Untuk menghindari
hal tersebut, Allah SWT. menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan rasul
untuk disebar luaskan dan diajarkan kepada para umat manusia sebagai petunjuk
dan pedoman.
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Sebelum membahas tentang kitab-kitab Allah SWT. terlebih dahulu kita
jelaskan tentang pengertian kitab dan suhuf. Kitab ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para rasul
untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Sedangkan
yang dimaksud suhuf ialah wahyu
Allah SWT. yang sisampaikan kepada para rasul, merupakan dasar atau nasehat
secara umum tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada umat manusia.
Suhuf dapat pula diartikan dengan lembaran-lembaran yang tertulis.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. berarti mempercayai dan menyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada
rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
Beriman kepada Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga umat islam
yang wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang
telah diturunkan Allah SWT. kepada para rasulnya itu pasti benar.
Kitab-kitab yang dimaksud adalah peraturan, ketentuan, perintah, dan
larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan,
agar tercapai kebahagiaan hidup didunia dan diakirat. Kitab-kitab Allah SWT
diturunkan pada masa yang berlainan, namun didalamnya terkandung ajaran pokok
yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah SWT. yang
berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan
umat pada waktu itu. Oleh karena itu, sebagai siswa yang beriman laksanakanlah
segala apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. dan rasulnya agar kamu dapat
rahmat, dan hidahnya.
B.
Nama-Nama Kitab Allah SWT dan Rasul
yang Menerimanya
Diantara kitab-kitab Allah SWT. yang wajib kita yakini ada empat yaitu:
1.Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Musa a.s dibukit Tursina
(Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi. Pokok Kitab ajaran Taurat berisi
tentang akidah (tauhid) dan hokum-hukum syari’at.
2.Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Isa a.s sekitar abad
pertama Masehi didaerah Yerussalem (Israel). Pokok ajaran kitab injil sama
dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, namun sebagian menghapus
hokum-hukum yang tertera dalam kitab taurat yang tidak sesuai pada zaman itu
sehingga kitab injil yang asli tidak diketahui lagi keberadaannya.
3.Kitab Zabur
Kitab Zabur diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Daud a.s sekitar abad
ke-10 Sebelum Masehi didaerah Yerusallem (Israel). Pokok kitab ajaran Zabuar
berisi tentang dzikir, nasehat, dan hikmah, tidak memuat hukum-hukum syariat.
Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umat Nabi Daud a.s agar bertauhid kepada
Allah SWT.
4.Kitab Al Qur’an
Al-Qur’an diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. pada abad ke-6
Masehi didua kota, yaitu kota Mekkah dan kota Madinah (Arab Saudi). Al-Qur’an
membahas tentang akidah, hukum-hukum syari’at dan muamalat. Sebagian
isinya menghapus sebagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab
terdahulu dan melengkapinya dengan hokum syari’at yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Al- Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan abadi
sepanjang masa,berlaku bagi seluruh umat manusia sampai diakhir zaman, serta
pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalakan kehidupan didunia agar
tercapai kebahagiaan diakhirat. Oleh karena itu, sebagai muslim kita tidak
perlu meragukannya sama sekali.
Selain empat kitab tersebut Allah SWT. juga telah menurunkan suhuf. Suhuf
berasal dari kata shahifah,
yang artinya lembaran wahyu Allah SWT. Suhuf yang diturunkan Allah SWT. kepada
para nabi ada 100 suhuf, diantara nabi-nabi yang menerima suhuf adalah sebagai
berikut:
Nabi Syis a.s menerima sebanyak 50 suhuf.
Nabi Idris a.s menerima sebanyak 30 suhuf.
Nabi Ibrahim a.s menerima sebanyak 10 suhuf.
Nabi Musa a.s menerima sebanyak 10 suhuf.
Dari para nabi penerima suhuf tersebut, nabi Musa a.s selain menerima
suhuf, juga menerima kitab Taurat. Dan suhuf itu disatukan kedalam kitab
Taurat.
C.
Al Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam
Al Qur’an yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. melalui
malaikat Jibril itu tidaksekaligus, melainkan secara berangsur-angsur yang
waktu turunnya selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Terdiri dari 30 Juz, 114
Surah, 6.666 Ayat, 74.437 Kalimat, 325.345 Huruf. Turunnya Al Qur’an disebut nuzulul qur’an. Wahyu pertama berupa
Surah Al-Alaq 1-5 diturunkan malam pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi
digua Hira ketika Nabi Muhammad saw. sedang berkhalawat (bersemedi). Pada saat
itu pula Nabi Muhammad dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya
kepada seluruh umat pada usia 40 tahun. Sedangkan ayat terakhir turun adalah
Surah Al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Zulhijah tahun ke-10
Hijriyah di Padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji wada’
(haji perpisahan), karena beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut Nabi
Muhammad saw. wafat.
Al Qur’an sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurniannya dan
keasliannya oleh Allah SWT. sampai akhir zaman.
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa Al Qur’an dijamin kebenarannya dan dapat
dipertanggung jawabkan kemurniannya, terhindar dari unsure-unsur pemalsuan.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak problemma kehidupan yang tidak dapat
diatasi oleh manusia karena sikap mereka. Berbagai macam jenis penyakit timbul
tanpa diketahui cara pengobatannya, terjadinya bencana yang tidak
disangka-sangka, terjadinya gejolak sosian dan sebagainya. Semua itu merupakan
dampak manusia yang meninggalkan Al Qur’an.
Sebagai kitab umat muslim, Al Qur’an memiliki beberapa keutamaan dan
keistimewaan disbanding kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Keutamaan kitab
suci Al Qur’an tersebut antara lain sebagai berikut.
Al Qur’an memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna,
berlaku sepanjang masa, berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa pembatas
antara suku, bangsa, dan umat atau kalangan tertentu.
Al Qur’an tidak akan pernah bisa dimasuki ole hide-ode manusia yang ingin
menyimpangkannya karena Allah SWT. sendiri yang menjaganya.
Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dengan
adanya penemuan baru hasil riset ilmu pengetahuan modern yang membenarkan
pernyataan-pernyataan dalam Al Qur’an, seperti penciptaan manusia dan alam
semesta.
Al Qur’an mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi dan luas sehingga
setiap muslim yang sungguh-sungguh dan mempelajari dan mengamalkan isinya akan
diangkat oleh Allah derajatnya.
Al Qur’an mengandung semua hokum yang sesuai dengan perkembangan zaman
dan berlaku sepanjang masa, seperti akidah, fikih, akhlak, muamalah
(pergaulan), dan tarikh (sejarah).
Masih banyak keutamaan dan keistimewaan Al Qur’an yang terus menerus
diperoleh manusia seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh
karena itu, sebagai kitab suci umat islam, kita harus mempelajari dan mengkaji
Al Qur’an dengan sungguh-sungguh. Insya Allah akan memperoleh keuntungan untuk
hidup di dunia dan diakhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan
ibadah kepada Allah SWT. jika kita dapat memahami dan mengamalkannya.
Dengan membaca, mempelajari, dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan
yang ada dalam Al Qur’an, akan menghilangkan kegelisaan batin, bahkan penyakit
jiwa, yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. Dengan demikian, selaku umat
muslim haruslah menjadi Al Qur’an petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman
dengan yang lain. Insya Allah berbagai persoalan dapat teratasi dan mendapat
rida Allah SWT.
D.
Fungsi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
SWT.
Setiap kitab-kitab Allah SWT. yang diturunkan kepada nabi dan rasul
adalah sebagai petunjuk umat manusia. Kita sebagai umat muslim wajib mengimani
dan menyakini semua kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT. tersebut,
sehingga dapat berfungsi dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya sebagai
berikut.
Mempunyai keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan
manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akhlak manusia, maka
kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.
Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena
dengan menyakini kitab-kitab Allah, maka percaya terhadap kebenaran Al Qur’an
dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping
berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai
dengan perkembangan zaman.
Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan
beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan
menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al
Qur’an dan hadis.
E.
Sikap Mencintai Al Qur’an sebagai Kitab
Allah SWT.
Apabila seorang muslim mencintai Al Qur’an, maka tandanya ia senang
membawanya, seiring membacanya, mempelajari, dan mengamalkan isinya, bahkan
jika ada orang lain menghinanya, ia siap membela kemuliaan demi Al Qur’an.
Berusahalah memahami isinya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya.
Jika kamu sudah bersikap seperti itu, Insya Allah kamu akan mendapatkan syafaat
dan kelak kamu akan ditolong oleh Al Qur’an itu. Kitab suci Al QUr’an akan siap
menjadi teman setiamu dan siap menuntunmu menuju surga.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap mencintai Al
Qur’an adalah sebagai berikut.
Seorang muslim yang baik adalah selalu berusaha menghormati, memuliakan
dan menjunjung tinggi kitab suci Al Qur’an.
Senantiasa berusaha untuk membaca Al Qur’an dalam segala kesempatan dikala
suka maupun duka.
Senantiasa berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya.
Senantiasa berusaha mengamalkan isi kandungan, melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Akan tetapi, pada zaman sekarang ini tidak sedikit orang yang sudah
meninggalkan Al Qur’an. Diantara tanda-tandanya adalahsebagai berikut.
Tidak menghormati dan menjunjung tinggi Al Qur’an
Meletakkan Al Qur’an ditempat yang rendah dibandingkan buku-buku yang
lain.
Tidak mengamalkan isi kandungan Al Qur’an meskipun mengetahui maknanya.